Dewa: Keplok yang Stylish, Sophisticated Music dan Lirik yang Mistik

By sal in Cerita

January 1, 0001

Saya memutuskan untuk memulai tulisan ini dengan album Bintang Lima (2000). Album dimana saya pertama kali mengenal Dewa lewat lagu Roman Picisan.

Tetapi orang dewasa di kampung saya waktu itu bilang, Dewa ki apik pas jaman vokalis e durung ganti (Dewa bagus jaman vokalisnya belum ganti).

Saya waktu itu sih belum peduli.

Yang penting, saya bisa menyanyikan bagian “Malam-malamku bagai…”, sambil keplok-keplok sendiri.

Atau bereng teman. Meskipun pasti selalu ada yang keplok-nya gak pas.

https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa_roman_picisan_official_video.gif?w=712

Ini adalah cara keplok-keplok yang sangat elegan dan stylish.

Tapi membutuhkan skill keplok yang tinggi.

Perkenalan dengan “Era” Ari Lasso

Saya mengenal Ari Lasso pertama kali saat beliau duet dengan Melly Goeslaw pada lagu bertajuk Jika.

Lagu era Lasso pertama yang saya dengarkan adalah Elang (Pandawa Lima) dan Kamulah Satu-satunya (Pandawa Lima). Itupun bukan dengar langsung versi Dewa.

Waktu itu sekitar 2004an kalau tidak salah, saya dengar lagu Elang dibawakan oleh band Mata dan Kamulah Satu-satunya dibawakan oleh band Olif.

Kedua band tersebut merupakan kontestan dari kontes band bertajuk Dreamband edisi I. Mata terkenal dengan vokalisnya Yopie yang ngerock. Kalau Olif, lagunya aja yang terkenal sampai sekarang gara-gara di cover oleh Astrid yang dicover lagi oleh Anji.

Oke balik lagi ke Dewa.

Perkenalan saya dengan Dewa versi lama banyak terbantu oleh teman sekelas saya waktu SMP. Erwin namanya.

Erwin menjelaskan kalau Dewa dulu namanya Dewa 19. Saya juga sering mendengar dia menyanyikan lagu-lagu macam Satu Hati (Kita Semestinya) dan Restoe Bumi.

Saya juga jadi tau kalau lagu Kangen, Cinta kan Membawamu Kembali, Takkan Ada Cinta Yang Lain dan Kirana itu lagunya Dewa 19, setelah sebelumnya sudah mengenal lagunya terlebih dulu.

Mendengarkan Semua Lagu

Saya penggemar karya Ahmad Dani. Rasa penasaran saya selanjutnya membuat saya menyimak semua lagu Dewa 19 maupun Dewa dari album pertama Dewa 19 Self Titled(1992) hingga Kerajaan Cinta (2007).

Saya bukan musisi dan musikalitas saya juga rendah. Maka ini sedikit review dari saya yang sungguh subyektif.

Sedikit review yang dangkal nan sungguh subyektif

dewa19-dewa-19 https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa19-dewa-19.jpg?w=712

Album pertama Dewa 19 Self Titled (1992) dan Format Masa Depan (1994) dalam pendengaran saya sangat kental dengan music slowrock dan jazz. Slowrocknya terdengar dari ketukan drumnya Wawan Juniarso, gitarnya Andra Ramadhan, dan vocal melengking Ari Lasso. Sedangkan nuansa jazz didapat dari suara keyboard Ahmad Dhani dan cabikan Erwin di bass.

Album Self Titled (1992) menghasilkan lagu Kangen yang sangat ngehits dan masih sungguh nyaman didengarkan sampai sekarang.

dewa-19-format-masa-depan https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa-19-format-masa-depan.jpg?w=712

Sedangkan Format Masa Depan (1994) menyuguhkan hits Aku Milikmu (yang banyak mirip dengan lagu Kangen). Juga lagu naik-naik ke puncak gunung, yaitu lagu Mahameru yang bikin semangat sekaligus damai ketika mendengarnya.

dewa19-terbaikterbaik1995 https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa19-terbaikterbaik1995.jpg?w=712

Album Terbaik-Terbaik (1995) masih menyisakan pola-pola musik dari album sebelumnya, tetapi menurut saya lebih segar dan beda. Album ini lebih agak ada pop-nya, nuansa rock nya pun sudah bukan slowrock lagi. Permainan gitar Andra pun lebih kental. Di album ini terdapat banyak lagu hits, antara lain Cukup Siti Nurbaya, Satu Hati (Kita Semestinya) dan Restoe Bumi.

Pandawa Lima (dan Terbaik-terbaik) adalah Puncak Dewa 19

dewa-19-album-pandawa-lima-1997 https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa-19-album-pandawa-lima-1997.jpg?w=712

Album Pandawa Lima (1997) di awali dengan lagu Kirana yang terdengar mistis. Di album ini, saya mendengar lagu-lagu yang -menirukan istilah Ahmad Dhani saat jadi juri X factor-.sophisticated. Atau setidaknya tingkat sophisticated naik level dibanding album sebelumnya.

Vokal Ari Lasso jadi lebih tebal dan tidak banyak lengkingan. Kadang saya cenderung merasa suara Ari Lasso lebih bagus seperti ini daripada yang melengking-melengking. Pada album ini, drummernya bukan lagi Wawan, tapi Wong Aksan.

Setelah lagu Kirana yang mistis, lagu Aku Disini Untukmu melanjutkan kemistikannya. Lagu ini memiliki ornamen-ornamen yang benar-benar membuat betah dan membuat ingin mengulang-ulang mendengarkan lagunya.

Ajaib sekali.

Di album ini juga terdapat lagu Kamulah Satu-satunya. Lagu ini entah mengapa juga memiliki efek yang sama seperti lagu Aku Disini Untukmu. Meskipun lagunya lebih sederhana, tapi efek kecanduannya hampir sama.

Bintang Lima merupakan Album Terbaik Dewa

Setelah pergantian vokalis dari Ari Lasso ke Once, Dewa menelurkan album pertama di era Once, Bintang Lima (2000)

dewa-album-bintang-lima https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa-album-bintang-lima.jpg?w=712

Album ini merupakan favorit saya.

Saya suka mendengar perpindahan dari Mukadimah ke Roman Picisan. Lalu Roman Picisan…. Beuh….Ini lagu adalah lagu terkerennya Dewa era Once.

Sophisticated dan mistis dengan lirik yang puitis.

Ditambah keplok-keplok yang elegant dan stylish.

Lagu Cemburu juga memiliki tingkat sophisticated yang tinggi. Juga Risalah Hati yang paradoks, liriknya optimis tetapi musiknya bernuansa pesimis. Serta lagu Cinta yang mellow dan haru.

Album ini diikuti oleh banyak lagu-lagu bagus seperti Dua Sejoli, Separuh Nafas, dan Sayap-Sayap Patah.

Semua bagus.

Kalau tadi saya bilang Pandawa Lima adalah puncak Dewa 19, Bintang Lima adalah album terbaik Dewa.

Album Dewa Setelah Bintang Lima Setelah Bintang Lima, Dewa mengeluarkan album Cintailah Cinta (2002), Laskar Cinta (2004), Republik Cinta (2006) dan Kerajaan Cinta (2007).

https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa-cintailah-cinta.jpg?w=712

Di album Cintailah Cinta (2002), Dewa masih mempertahankan ke sophisticatednya, dengan bentuk yang berbeda. Saya juga merasakan adanya perubahan penulisan lirik. Dari lirik dengan permainan sastra yang berat menjadi lebih ringan, namun lebih menekankan kepada makna lagu itu sendiri.

Lagu paling memorable di lagu ini adalah lagu Pupus. Menurut saya, Pupus –bersama Kangen- merupakan lagu cinta sepanjang jaman milik Dewa. Selain Pupus di album ini juga ada Arjuna, Air Mata, Angin, Kosong dan Mistikus Cinta.

Pupus adalah lagu yang sangat keren.

“Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan Kau buat remuk seluruh hatiku…”

Lagu ini menunjukkan bahwa sekuat-kuatnya seorang lelaki, ternyata bisa hancur dan terpuruk juga.

Bahwa sekuat-kuatnya seorang lelaki, kalah juga saat berhadapan dengan makhluk bernama friendzone.

Kekuatan dari lagu ini adalah musik dan lirik yang begitu kawin. Sedih sekaligus marah, menyerah sekaligus berharap dan geregetan sekaligus pasrah adalah perasaan yang datang saat mendengar lagu ini.

Intro dan interlude lagu ini memberikan nuansa sedih dan pasrah nan menyayat. Liriknya pas, tidak dangkal pun tidak lebay. Di bagian akhir lagu, permainan gitar Andra benar-benar menggambarkan perasaan ingin memberontak tetapi tertahan.

Saya yang belum pernah berada dalam keadaan seperti di lagunya saja tersayat-sayat. Apalagi yang pernah mengalami ya?

Dewa berubah lagi

Dewa berubah lagi di album Laskar Cinta (2004), Republik Cinta (2006) dan Kerajaan Cinta (2007).

dewa-cover-album-laskar-cinta https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa-cover-album-laskar-cinta.jpg?w=712

Mulai album Laskar Cinta (2004) Dewa banyak menggunakan suara drum yang techno-techno pake sampling. Dan saya tidak suka. Mungkin saya yang tidak siap menerima perubahan, tapi sentuhan suara-suara modern tidak cocok saja dengan Dewa, atau dengan kuping saya.

Sama seperti album sebelumnya, “permainan” kata di album ini sudah minim sekali. Meskipun demikian, Dewa menekankan kepada makna lagu yang mudah dicerna. Namun bermakna ganda, filsafatis dan sufistis.

Secara musik, sebenarnya Dewa semakin mengeksplore musikalitasnya dengan memasukkan berbagai genre dan meningkatkan tingkat sophisticatednya.

Dan semakin berubah dari Dewa yang dulu.

https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa-19-cover-album-republik-cinta.jpg?w=712

Album Republik Cinta (2006) masih mengusung tema musik yang sama dengan album sebelumnya. Di album ini, pengaruh Queen terasa cukup kental.

Tapi saya menemukan bentuk Dewa yang lama pada bagian reff lagu Emotional Love Song dan pada lagu Lover’s Rhapsody.

dewa-19-cover-album-kerajaan-cinta https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa-19-cover-album-kerajaan-cinta.jpg?w=712

Kerajaan Cinta (2007) berisi lagu-lagu di album sebelumnya. Lagu yang baru ada Dewi. Disini kita bisa mendengar lagu Kangen versi Once.

Di album ini terdapat lagu Dewi -yang menurut banyak orang- adalah lagu yang diciptakan Dhani buat Maya.

Kejeniusan Ahmad Dhani

Di samping sifatnya yang nyleneh dan kenekatannya ingin mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta, saya menghargai Dhani sebagai musisi yang jenius.

Sebagai pentolan band, album Bintang Lima (2000) merupakan bukti kejeniusan Ahmad Dhani (dan mungkin juga Andra Ramadhan).

Menurut saya lho ya.

Bandnya ganti vokalis. Dari Ari Lasso ke Once. Kedua vokalis jelas beda karakter. Nah, letak kejeniusan disini adalah dalam cara menyikapi pergantian vokalis, secara respon musikal.

Haha, saya tidak tahu itu istilahnya benar atau tidak.

Maksud saya begini, pergantian vokalis itu pasti akan membuat karakternya berubah.

Di sini sepertinya Dhani memutuskan untuk sekalian mengubah karakter bandnya (terbukti dengan menghilangkan angka 19 di nama bandnya). Mengikuti warna suara Once.

Dan hasilnya, sangat sukses.

Lagu Dewa era Once tidak enak kalau dibawakan Ari Lasso. Lagu era Ari Lasso tidak enak kalau dibawakan Once.

Saya kemudian beranggapan kalau itu hanya masalah kebiasaan saja.

Tetapi tidak juga, buktinya, saya bisa menerima lagu Kangen saat di bawakan Chrisye daripada dibawakan Once. Dan sama sekali tidak tahan mendengar lagu Roman Picisan dibawakan Lasso.

Sebagai tambahan, bukti kejeniusan Ahmad Dhani yang lain adalah lagu-lagu Reza Artamevia.

Lagu Dewa itu banyak racunnya

Saya menggunakan istilah “racun”, merujuk pada istilah dari MBDC di sini.

Karena MBDC sudah mengemukakan racun di lagu Aku Disini Untukmu, saya ingin menambahkan racun-racun di lagu lain.

Pertama, di lagu Roman Picisan. Salah satu lagu Dewa favorit saya ini memiliki beberapa racun yang semuanya terdapat dibagian keplok malam-malamku bagai. Pertama, adalah suara biola yang muncul pas perulangan kedua. Kedua, adalah suara nge-bass milik Bebi Romeo yang ikut nyanyi bersama koor.

Hulala hulala kerap muncul di lagu-lagu Dewa, namun tidak ada yang lebih beracun selain kemunculannya di lagu Kamulah Satu-satunya. Apalagi pas yang nyanyi bagian hulala hulala di music videonya cantik.

Yohohohoho…

Lalu suara mirip tangisan pas interlude sebelum akhir lagu Risalah Hati. Lalu suara ngeeeeeerrngghhh pas pergantian bait di lagu Kirana.

Lalu….

Masih banyak sebenarnya. Besok kapan-kapan lagi saja.

Lirik yang Dewa sekali

Lagu Dewa dan Dewa 19 memiliki ciri lirik yang sangat Dewa sekali.

Lirik yang dewasa, berat, puitis, filsafatis dan sufistis.

Kita mulai dari lirik yang “dewasa dan berat”.

Lagu-lagu Dewa di era Lasso sangat kental dengan lirik-lirik jenis ini. Misalnya pada lagu Kirana yang liriknya bukan ditulis Dhani, melainkan Erwin.

Lusuh lalu tercipta mendekap diriku Hanya usang sahaja kudamba Kirana Ratapan mulai usang, nur yang kumohon Kuingin rasakan cinta.

Atau di lagu Kamulah Satu-satunya yang menggunakan metode penulisan lirik disertai diksi yang aduhai.

Laras hati berkelana iris janji Menyuling bisikan Bisikan memacu hasrat Desir-desir mimpi Isyaratkan legit dunia

Sekarang bayangkan pengalaman puitis si “Aku” dalam lirik dari lagu Elang ini:

Aku adalah mimpi-mimpi sedang melintasi Sang perawan yang bermain dengan perasaan

Terbayangkan olehmu?

Mulai Album Cintailah Cinta dan seterusnya, Dewa menyederhanakan pemilihan kata, dan lebih menonjolkan makna.

Ada beberapa yang bermakna yang ganda. Saya menyebutnya “filsafatis dan sufistis”.

Simak bagian lagu Mistikus Cinta:

Ketika kamu aku Melebur menjadi satu

Lalu Kosong:

Di dalam keramaian aku masih merasa sepi Sendiri memikirkan kamu Kau genggam hatiku Dan kau tuliskan namamu Kau tulis namamu

Lalu Satu:

Aku ini… adalah dirimu Cinta ini… adalah cintamu Aku ini… adalah dirimu Jiwa ini… adalah jiwamu

Dan puncaknya, Larut:

“Kuakui aku telah larut Larut ke dalam kamu Yang kucintai”

Memorable Music Video

Kemarin saat lihat lagi music video lagu Kangen, saya berasa terpental jauh sekali ke masa silam.

Saya berpendapat kalau Dhani itu punya mesin waktu.

Dewa kangen https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa-kangen.png?w=467&h=259

Saya tidak yakin itu Dhani atau Dul yang sedang melakukan perjalanan waktu.

Music video untuk lagu Kamulah Satu-satunya juga memorable. Semua rambut personelnya di warna abu-abu. Biar berasa kakek-kakek gitu kayaknya.

Yang nyanyi bagian hulala-hulala juga cantik.

Dewa19_Kamulah_Satu_Satunya_Official_Video https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/dewa19_kamulah_satu_satunya_official_video.gif?w=712

Apalagi yang pakai bando putih.

https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/maya.png?w=470&h=265

Itu bunda Maya.

Saya masih bisa mengingat music video lagu Kirana. Ada cewek dengan kostum wayang orang yang sedang “tersesat” berada di dunia modern yang cenderung gelap.

kirana https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/maya.png?w=470&h=265

Jangan lupakan music video lagu Roman Picisan.

https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/roman-picisan1.png?w=474&h=269

https://saddamaddas.files.wordpress.com/2016/02/roman-picisan2.png?w=479&h=268

Saya baru sadar kalau Andra tidak ikut keplok.

Mungkin dia seperti teman saya, keploknya ga pas dan fales.

Yang paling nempel ya music video lagu Pupus. Lihat lengkap aja kalau ini.

Jauh sebelum kata friendzone marak digunakan. Dewa di lagu ini sudah menggambarkan betapa pedihnya berada di dalam batas friendzone.

Konspirasi wahyudi dan remason

Saya teringat pada suatu hari saat saya SMA. Tiba-tiba pada heboh karena ada yang bawa file powerpoint yang isinya bukti-bukti Dewa, dalam hal ini Ahmad Dhani terkait wahyudi dan remason.

Isinya sih antara lain adanya mata satu, gambar piramid dan pemilihan angka 19 dalam penamaan band. Saya sih tidak hapal detil isinya.

Coba lihat lagi sampul album di atas-atas itu.

Di music video juga banyak.

Hal itu ditambah dengan fakta kejeniusan Ahmad Dhani di bidang musik.

Isu itu sempat kencang saat saya SMA.

Kalau sekarang sih, sudah ketutup oleh banyak ulahnya yang lain.

Atau jangan-jangan itu strategi dan konspirasi dia saja?

Kesimpulan

Dewa dan Dewa 19 membawakan lagu dengan tingkat kesulitan dan aransemen musik di atas rata-rata. Dan banyak racun yang membuat kecanduan.

Lirik-lirik lagunya dewasa, berat, filsafatis dan sufistis. Susah dicerna atau mengandung makna ganda.

Ahmad Dhani adalah seorang jenius dalam bidang musik. Ahmad Dhani cerai kek, Ahmad Dhani bikin kontroversi kek, Ahmad Dhani mau nyalon gubernur kek, itu urusan lain lagi.

Lagu Dewa dan Dewa 19 telah menjadi sejarah yang ikut menemani perjalanan hidup kita. Karyanya akan tetap dikenang sampai kapanpun.

Sekian. Mohon maaf kalau banyak khilaf dan salah.

Akhir kata,

mari bersama-sama keplok-keplok dengan elegant dan stylish.

Posted on:
January 1, 0001
Length:
10 minute read, 2056 words
Categories:
Cerita
Tags:
musik
See Also:
Nostalgia Musikal
Jamrud: Musik Gahar, Kupluk dan Tereret Jungkir Balik